Singapura terkenal sebagai ibu kota miopia dunia: 10% anak-anak taman kanak-kanak, 60% anak-anak sekolah dasar, dan 80% dari anak-anak usia 18 tahun memiliki miopia. Ketika miopia dimulai awal dalam kehidupan seorang anak, kondisi ini cenderung bertambah dan memburuk hingga anak mencapai usia dewasa muda. Miopia yang parah secara umum dikaitkan dengan perlepasan retina, degenerasi makuler, glaukoma, dan katarak.

Tidak ada obat untuk miopia namun atropin telah digunakan sebagai tetes mata untuk memperlambat kemajuannya. Zat yang pada awalnya digunakan sebagai tetes mata 1% ini telah terbukti efektif dalam preparasi cukup 0,01% saja. Ini telah mengurangi efek sampingnya secara signifikan, yang memengaruhi membaca serta sensitivitas terhadap cahaya. Di Dr Goh Eye, program pengelolaan miopia kami disesuaikan secara khusus bagi tiap anak, dengan pemantauan dekat terhadap kemungkinan efek samping dan pertambahan miopia. Sebagai tambahan, modifikasi lingkungan anak juga merupakan hal penting, seperti mendorong kegiatan luar ruangan dan membatasi waktu yang dihabiskan dalam kerja jarak dekat serta komputer atau perangkat.